NGEHH.ID - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, meminta aparat penegak hukum tak berhenti memproses laporan yang mengadukan perbuatan Ahok itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah meminta maaf terhadap umat Islam terkait dengan ucapannya yang dianggap melecehkan ayat suci Alquran setelah mengatakan "rakyat dibohongi pakai Surah Al Maidah Ayat 51".
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menangkal isu penistaan agama yang diduga dilakukan oleh jagoannya di Pilgub DKI Jakarta 2017, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Partai berlambang kepala banteng itu akan menggunakan segala cara agar isu sensitif itu tidak berkembang di kalangan masyarakat.
Baca juga : 5.000 Ormas Islam ikut Demo Tolak Ahok
"Tugas partai adalah menyampaikan kepada masyarakat, kami suruh pengurus ke masyarakat. Pengurus kami sampai tingkat RW, kami manfaatkan untuk menjelaskan kalau hal-hal yang bersifat sensitif tidak boleh diperbincangkan di tengah masyarakat. Itu saja," kata Gembong kepada SINDOnews, Kamis (13/10/2016).
"Harus diproses secara hukum. Tegakkan hukum meski besok pagi langit runtuh," ucap Pangi saat dihubungi Okezone, Kamis (13/10/2016). Menurut Pangi penegakan hukum jangan sampai memandang tokoh atau jabatan seseorang.
Pasalnya, ia menilai Ahok telah melanggar pidana dengan melecehkan ayat suci Alquran. Ia menilai sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa agar penegakan hukum tetap berjalan meski Ahok telah meminta maaf adalah langkah yang tepat. "Sudah tepat, karena MUI punya otoritas penuh sebagai representasi umat Islam untuk memberikan interpretasi terhadap dugaan penistaan agama Islam.
Dimaafkan iya, tapi proses hukum tak boleh terhenti dan harus terus melaju," tegas Pangi. Sebelumnya, Ahok dilaporkan telah menistakan agama karena perkataannya kala melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu. Kala itu Ahok menyatakan kata-kata "dibodohi" dan "dibohongi" Surah Al Maidah Ayat 51.
Friday, October 14, 2016
5.000 Ormas Islam ikut Demo Tolak Ahok 14 Oktober 2016
NGEHH.ID - 5.000 Ormas Islam turun kejalan untuk ikut menolak Ahok untuk 'dipenjarakan' karena beberapa waktu lalu telah menghina agama islam.
Pendemo yang tergabung dalam Gerakan Muslim Jakarta tiba di gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat siang, 14 Oktober 2016.
Massa yang sebagian besar berpakaian serba putih itu juga menduduki Jalan M. I. Ridwan Rais. Pengendara yang menuju ke Jalan Medan Merdeka Timur terpaksa berbelok ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
"MUI sudah mengeluarkan Surat Pernyataan Resmi. Pelajaran. Sungguh pelajaran, Sangat2 berharga," kata Ustaz Yusuf Mansur dalam akun Instagram pribadinya, Senin (11/10).
"Kita start dlm bbrp hr insyaAllah. Belajar ayat2 ttg Yaa-ayyuhalladziina Aamanuu. Ada 89 ayat di dalam al Qur'an yang didahului dg Yaa-ayyuhalladziina aamanuu".
"Di antaranya di al Maa-idah ayat 51. Spy lbh komprehensif. Agak detil. Dan lbh luas serta mendalam. Udah tanggung 'diperkenalkan, dibacakan, diperdengarkan, dikasih tau' oleh Allah. Hingga ayat ini begitu populer skrg ini".
"Alhamdulillah. InsyaaAllah pelajarannya akan harian. Semoga dah. Mulai dari bbrp hr ini," tutup pemimpin Pondok Pesantren Darul Quran ini.
Beberapa demonstran berdiri di atas mobil bak terbuka. Mereka berorasi tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai menodai agama Islam. "Laporkan Ahok sekali lagi," ujar salah satu demonstran.
Perwakilan demonstran pun memasuki gedung Bareskrim. Mereka hendak menemui Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto di ruangannya. Mereka di antaranya Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Bin Zeid, Ratna Sarumpaet, dan Ustad Bachtiar Nasir.
Pada saat yang sama, massa juga berunjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta, kantor Ahok. Mereka berangkat dari Masjid Istiqlal, Jakarta.
Pendemo yang tergabung dalam Gerakan Muslim Jakarta tiba di gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat siang, 14 Oktober 2016.
Massa yang sebagian besar berpakaian serba putih itu juga menduduki Jalan M. I. Ridwan Rais. Pengendara yang menuju ke Jalan Medan Merdeka Timur terpaksa berbelok ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Tanggapan Uztad Yusuf Mansur
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan keputusan resminya pada Senin (11/10) terkait pernyataan calon pejawat Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama terkait Surah Al Maidah Ayat 51. MUI dengan tegas mengatakan pernyataan Ahok merupakan penghinaan terhadap ulama dan Islam."MUI sudah mengeluarkan Surat Pernyataan Resmi. Pelajaran. Sungguh pelajaran, Sangat2 berharga," kata Ustaz Yusuf Mansur dalam akun Instagram pribadinya, Senin (11/10).
"Kita start dlm bbrp hr insyaAllah. Belajar ayat2 ttg Yaa-ayyuhalladziina Aamanuu. Ada 89 ayat di dalam al Qur'an yang didahului dg Yaa-ayyuhalladziina aamanuu".
"Di antaranya di al Maa-idah ayat 51. Spy lbh komprehensif. Agak detil. Dan lbh luas serta mendalam. Udah tanggung 'diperkenalkan, dibacakan, diperdengarkan, dikasih tau' oleh Allah. Hingga ayat ini begitu populer skrg ini".
"Alhamdulillah. InsyaaAllah pelajarannya akan harian. Semoga dah. Mulai dari bbrp hr ini," tutup pemimpin Pondok Pesantren Darul Quran ini.
Beberapa demonstran berdiri di atas mobil bak terbuka. Mereka berorasi tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai menodai agama Islam. "Laporkan Ahok sekali lagi," ujar salah satu demonstran.
Perwakilan demonstran pun memasuki gedung Bareskrim. Mereka hendak menemui Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto di ruangannya. Mereka di antaranya Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Bin Zeid, Ratna Sarumpaet, dan Ustad Bachtiar Nasir.
Pada saat yang sama, massa juga berunjuk rasa di depan Balai Kota Jakarta, kantor Ahok. Mereka berangkat dari Masjid Istiqlal, Jakarta.
Friday, October 7, 2016
Pria Norwegia ini bikin lagu 'Nasi Padang' mendunia
NGEHH.ID - Audun Kvitland Rostad sikreatif yang menciptakan lagu "nasi Padang" itu tiba-tiba menjadi viral setelah mengunggah lagu "Nasi Padang" tersebut di YouTube pada Selasa (4/10/2016) kemarin.
Makna yang terkandung dalam lirik dalam lagu tersebut menggambarkan kelezatan nasi padang dengan penuh puja-puji, seperti ia memuja seorang kekasih.
"Hai, nama saya Audun. Saya berasal dari Norwegia. Musim panas lalu saya jalan-jalan ke Indonesia selama beberapa minggu. Seketika itu saya jatuh cinta. Jadi saya membuat lagu ini," ia memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia.
"And if you're a human, I would make you my wife", yang berarti seandainya engkau manusia, aku akan menikahimu.
Melalui lagunya, Kvitland menuturkan kesannya ketika menyantap nasi padang. Menurut dia, nasi padang adalah makanan terenak yang pernah ia rasakan.
"If you never taste it, it's a big disgrace," katanya. Artinya, rugi sekali kalau belum mencicipinya.
Kepada pendengarnya, ia memberi tips mengenai cara memakan nasi padang paling nikmat, "Gunakan tanganmu."
Tidak hanya di youtube, dalam blognya yang beralamat di kvitland.com, Kvitland menuturkan ia berada di Indonesia selama tiga minggu pada musim panas lalu.
Ia menyebut pengalamannya itu sebagai perjalanan terbaik selama ini.
"Sebuah negeri dengan pemandangan alam yang mengagumkan, koral berwarna-warni, penduduknya yang ramah, dan makanannya sangat lezat," Audun menulis dalam blognya.
Ia mencicipi nasi padang ketika berada di Jakarta. Menurut dia, itu makanan terenak yang pernah dicicipinya selama di Indonesia.
"Ketika pulang ke Norwegia, saya memutuskan untuk mengungkapkan rasa cinta saya kepada negeri yang mengagumkan itu dan menciptakan lagu ini sebagai persembahan untuk Indonesia dan Nasi Padang," tutur Audun pada posting bertanggal 4 Oktober 2016.
Dalam blog itu ia mengunggah beberapa foto dari Labuan Bajo, Lombok, dan Borobudur (Jawa Tengah).
Sementara itu lagu "Nasi Padang" mendapat apresiasi dari kata Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini di Padang, Kamis (6/10/2016).
"Lagunya bagus, suaranya juga oke saya usulkan yang bersangkutan jadi duta kuliner," kata Ayu seperti dikutip Antaranews.com.
Menurut dia lagu akan memperkuat merek makanan asal Sumbar yang selama ini sudah populer.
"Orang luar saja bangga dengan produk kita, tentu kita harus lebih mencintai produk negeri sendiri," katanya.
Ia mengatakan akan mencari tahu siapa Audun Kvitland Rostad dan memberikan apresiasi atas lagu yang diciptakan tersebut.
Langsung saja lihat videonya guys
Makna yang terkandung dalam lirik dalam lagu tersebut menggambarkan kelezatan nasi padang dengan penuh puja-puji, seperti ia memuja seorang kekasih.
"Hai, nama saya Audun. Saya berasal dari Norwegia. Musim panas lalu saya jalan-jalan ke Indonesia selama beberapa minggu. Seketika itu saya jatuh cinta. Jadi saya membuat lagu ini," ia memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia.
"And if you're a human, I would make you my wife", yang berarti seandainya engkau manusia, aku akan menikahimu.
Melalui lagunya, Kvitland menuturkan kesannya ketika menyantap nasi padang. Menurut dia, nasi padang adalah makanan terenak yang pernah ia rasakan.
"If you never taste it, it's a big disgrace," katanya. Artinya, rugi sekali kalau belum mencicipinya.
Kepada pendengarnya, ia memberi tips mengenai cara memakan nasi padang paling nikmat, "Gunakan tanganmu."
Tidak hanya di youtube, dalam blognya yang beralamat di kvitland.com, Kvitland menuturkan ia berada di Indonesia selama tiga minggu pada musim panas lalu.
Ia menyebut pengalamannya itu sebagai perjalanan terbaik selama ini.
"Sebuah negeri dengan pemandangan alam yang mengagumkan, koral berwarna-warni, penduduknya yang ramah, dan makanannya sangat lezat," Audun menulis dalam blognya.
Ia mencicipi nasi padang ketika berada di Jakarta. Menurut dia, itu makanan terenak yang pernah dicicipinya selama di Indonesia.
"Ketika pulang ke Norwegia, saya memutuskan untuk mengungkapkan rasa cinta saya kepada negeri yang mengagumkan itu dan menciptakan lagu ini sebagai persembahan untuk Indonesia dan Nasi Padang," tutur Audun pada posting bertanggal 4 Oktober 2016.
Dalam blog itu ia mengunggah beberapa foto dari Labuan Bajo, Lombok, dan Borobudur (Jawa Tengah).
Sementara itu lagu "Nasi Padang" mendapat apresiasi dari kata Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini di Padang, Kamis (6/10/2016).
"Lagunya bagus, suaranya juga oke saya usulkan yang bersangkutan jadi duta kuliner," kata Ayu seperti dikutip Antaranews.com.
Menurut dia lagu akan memperkuat merek makanan asal Sumbar yang selama ini sudah populer.
"Orang luar saja bangga dengan produk kita, tentu kita harus lebih mencintai produk negeri sendiri," katanya.
Ia mengatakan akan mencari tahu siapa Audun Kvitland Rostad dan memberikan apresiasi atas lagu yang diciptakan tersebut.
Langsung saja lihat videonya guys
HEBOH !!! Gatot Brajamusti dan ritual seks di padepokan
NGEHH.ID - Akhir - akhir ini yang lagi heboh di media dan dunia nyata, yaitu kasus tentang ritual seks yang terjadi di padepokan yang didalangi mantan Ketua Umum PARFI.
Pengakuan menghebohkan dari terduga Gatot Brajamusti dengan blak-blakan yang mengakui perbuatannya melakukan ritual seks terhadap pengikutnya di padepokan.
Kejadian bermula saat Gatot dan Reza mengisap sabu-sabu. Kasus ini diusut polisi setelah menerima pengaduan dari CTP (26), perempuan yang mengaku diperkosa Aa Gatot saat dirinya berusia 16 tahun. CTP menjelaskan ritual seks itu dilakukan dengan dalih untuk transformasi oksigen bagi jin yang ada di tubuh Aa Gatot. Dia lalu dipaksa berhubungan badan dengan Aa Gatot hingga hamil.
CTP juga menyeret nama Reza Artamevia. Dia mengaku pernah diajak berhubungan badan dengan Aa Gatot. Namun, CTP menyebut melakukan hubungan seks sesama jenis dengan Reza. Kadang, mereka melakukan threesome, termasuk dengan istri Aa Gatot, Dewi Aminah.
Pengakuan CTP awalnya dibantah mentah-mentah oleh Reza Artamevia. Pelantun lagu 'Satu yang Tak Bisa Lepas' ini menegaskan tidak ada ritual seks di padepokan Aa Gatot. Dia hanya melakukan salat dan mengaji selama di padepokan yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat itu.
Namun saat diperiksa polisi, Reza Artamevia bagai menjilat ludahnya sendiri. Perempuan mantan istri Adjie Masaid ini akhirnya mengakui ada ritual seks menyimpang di padepokan Aa Gatot. Ibu dua anak ini pernah melihat dan mengintip ritual seks itu.
Kesaksian Reza Artamevia ini semakin memperkuat dugaan pemerkosaan yang dilakukan Aa Gatot terhadap pengikutnya.
Keterangan Reza Artamevia ini ternyata sama dengan pengakuan Aa Gatot saat diperiksa polisi. Atas perbuatannya itu, Aa Gatot dibidik menjadi calon tersangka kasus dugaan pencabulan. Polisi sudah mengantongi tiga nama korban pencabulan Aa Gatot.
Gatot menganggap pelecehan seksual yang ia lakukan terhadap CT dan AS itu merupakan bagian dari sebuah ritual.
Karena itu, sebelum ia melakukan hubungan intim layaknya suami istri, Gatot terlebih dulu menghisap aspat atau sabu-sabu di dalam kamarnya.
"Ya itu dilakukan Gatot dan Dewi (Aminah). Reza juga dilibatkan," ujarnya.
Menurut Azhar, apa yang dilakukan Gatot dianggapnya sebagai sebuah permainan.
"Ya itu semacam permainan. Ada beberapa permainan. Saudara Gatot konsumsi aspat lebih dulu. Ibu Dewi juga berperan," katanya.
Sebelumnya, Perempuan berinisial CT (26), membeberkan soal ritual seks dan cara Aa Gatot yang memperdaya dirinya saat usianya masih 16 tahun.
CT mengaku pertama kali dinodai Aa Gatot pada saat usianya masih 16 tahun 10 bulan pada tahun 2007.
Pengakuan menghebohkan dari terduga Gatot Brajamusti dengan blak-blakan yang mengakui perbuatannya melakukan ritual seks terhadap pengikutnya di padepokan.
Kejadian bermula saat Gatot dan Reza mengisap sabu-sabu. Kasus ini diusut polisi setelah menerima pengaduan dari CTP (26), perempuan yang mengaku diperkosa Aa Gatot saat dirinya berusia 16 tahun. CTP menjelaskan ritual seks itu dilakukan dengan dalih untuk transformasi oksigen bagi jin yang ada di tubuh Aa Gatot. Dia lalu dipaksa berhubungan badan dengan Aa Gatot hingga hamil.
CTP juga menyeret nama Reza Artamevia. Dia mengaku pernah diajak berhubungan badan dengan Aa Gatot. Namun, CTP menyebut melakukan hubungan seks sesama jenis dengan Reza. Kadang, mereka melakukan threesome, termasuk dengan istri Aa Gatot, Dewi Aminah.
Pengakuan CTP awalnya dibantah mentah-mentah oleh Reza Artamevia. Pelantun lagu 'Satu yang Tak Bisa Lepas' ini menegaskan tidak ada ritual seks di padepokan Aa Gatot. Dia hanya melakukan salat dan mengaji selama di padepokan yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat itu.
Namun saat diperiksa polisi, Reza Artamevia bagai menjilat ludahnya sendiri. Perempuan mantan istri Adjie Masaid ini akhirnya mengakui ada ritual seks menyimpang di padepokan Aa Gatot. Ibu dua anak ini pernah melihat dan mengintip ritual seks itu.
Kesaksian Reza Artamevia ini semakin memperkuat dugaan pemerkosaan yang dilakukan Aa Gatot terhadap pengikutnya.
Keterangan Reza Artamevia ini ternyata sama dengan pengakuan Aa Gatot saat diperiksa polisi. Atas perbuatannya itu, Aa Gatot dibidik menjadi calon tersangka kasus dugaan pencabulan. Polisi sudah mengantongi tiga nama korban pencabulan Aa Gatot.
Gatot menganggap pelecehan seksual yang ia lakukan terhadap CT dan AS itu merupakan bagian dari sebuah ritual.
Karena itu, sebelum ia melakukan hubungan intim layaknya suami istri, Gatot terlebih dulu menghisap aspat atau sabu-sabu di dalam kamarnya.
"Ya itu dilakukan Gatot dan Dewi (Aminah). Reza juga dilibatkan," ujarnya.
Menurut Azhar, apa yang dilakukan Gatot dianggapnya sebagai sebuah permainan.
"Ya itu semacam permainan. Ada beberapa permainan. Saudara Gatot konsumsi aspat lebih dulu. Ibu Dewi juga berperan," katanya.
Sebelumnya, Perempuan berinisial CT (26), membeberkan soal ritual seks dan cara Aa Gatot yang memperdaya dirinya saat usianya masih 16 tahun.
CT mengaku pertama kali dinodai Aa Gatot pada saat usianya masih 16 tahun 10 bulan pada tahun 2007.
Wednesday, October 5, 2016
Tabot atau Tabuik Perayaan Syirik yang Dilestarikan Masyarakat Bengkulu???
NGEHH.ID - Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaih Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar islam) setiap tahun.
Pada awalnya, inti upacara Tabot ialah untuk mengenang upaya pemimpin Syi’ah dan kaumnya mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamkannya di Padang Karbala. Istilah Tabot berasal dari kata Arab, "tabut", yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti.
Dalam Al-Qur'an, kata Tabot dikenal sebagai sebuah peti yang berisikan kitab Taurat. Bani Israil pada masa itu percaya bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan bila Tabot ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka. Sebaliknya mereka akan mendapatkan malapetaka bila benda itu hilang.
Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi yang berangkat dari upacara berkabung para penganut paham Syi'ah ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India yang kebetulan merupakan penganut Islam Syi'ah.
Para pekerja yang merasa cocok dengan tata kehidupan masyarakat Bengkulu, dipimpin oleh Imam Senggolo alias Syaikh Burhanuddin, memutuskan tinggal dan mendirikan pemukiman baru yang disebut Berkas, sekarang dikenal dengan nama Kelurahan Tengah Padang.
Tradisi yang dibawa dari Madras dan Bengali diwariskan kepada keturunan mereka yang telah berasimilasi dengan masyarakat Bengkulu asli dan menghasilkan keturunan yang dikenal dengan sebutan orang-orang Sipai.
Tradisi berkabung yang dibawa dari negara asalnya tersebut mengalami asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat, dan kemudian diwariskan dan dilembagakan menjadi apa yang kemudian dikenal dengan sebutan upacara Tabot.
Upacara Tabot ini semakin meluas dari Bengkulu ke Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meuleboh dan Singkil.
Namun dalam perkembangannya, kegiatan Tabot menghilang di banyak tempat. Hingga pada akhirnya hanya terdapat di dua tempat, yaitu di Bengkulu dengan nama Tabot dan di Pariaman Sumbar (masuk sekitar tahun 1831) dengan sebutan Tabuik. Keduanya sama, namun cara pelaksanaannya agak berbeda.
Jika pada awalnya upacara Tabot (Tabuik) digunakan oleh orang-orang Syi‘ah untuk mengenang gugurnya Husain bin Ali bin Abi Thalib, maka sejak orang-orang Sipai lepas dari pengaruh ajaran Syi‘ah, upacara ini dilakukan hanya sebagai kewajiban keluarga untuk memenuhi wasiat leluhur mereka.
Belakangan, sejak satu dekade terakhir, selain melaksanakan wasiat leluhur, upacara ini juga dimaksudkan sebagai wujud partisipasi orang-orang Sipai dalam pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu setempat.
Dengan alasan melestarikan budaya itulah, banyak kaum muslimin melakukannya. Padahal tidak diragukan lagi bahwa adat dan budaya seperti itu sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mengandung unsur syirik dan bid’ah. Sehingga wajib bagi kaum muslimin untuk menjauhinya.
Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syaikh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syaih Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar islam) setiap tahun.
Pada awalnya, inti upacara Tabot ialah untuk mengenang upaya pemimpin Syi’ah dan kaumnya mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamkannya di Padang Karbala. Istilah Tabot berasal dari kata Arab, "tabut", yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti.
Dalam Al-Qur'an, kata Tabot dikenal sebagai sebuah peti yang berisikan kitab Taurat. Bani Israil pada masa itu percaya bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan bila Tabot ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka. Sebaliknya mereka akan mendapatkan malapetaka bila benda itu hilang.
Tidak ada catatan tertulis sejak kapan upacara Tabot mulai dikenal di Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi yang berangkat dari upacara berkabung para penganut paham Syi'ah ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali di bagian selatan India yang kebetulan merupakan penganut Islam Syi'ah.
Para pekerja yang merasa cocok dengan tata kehidupan masyarakat Bengkulu, dipimpin oleh Imam Senggolo alias Syaikh Burhanuddin, memutuskan tinggal dan mendirikan pemukiman baru yang disebut Berkas, sekarang dikenal dengan nama Kelurahan Tengah Padang.
Tradisi yang dibawa dari Madras dan Bengali diwariskan kepada keturunan mereka yang telah berasimilasi dengan masyarakat Bengkulu asli dan menghasilkan keturunan yang dikenal dengan sebutan orang-orang Sipai.
Tradisi berkabung yang dibawa dari negara asalnya tersebut mengalami asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat, dan kemudian diwariskan dan dilembagakan menjadi apa yang kemudian dikenal dengan sebutan upacara Tabot.
Upacara Tabot ini semakin meluas dari Bengkulu ke Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meuleboh dan Singkil.
Namun dalam perkembangannya, kegiatan Tabot menghilang di banyak tempat. Hingga pada akhirnya hanya terdapat di dua tempat, yaitu di Bengkulu dengan nama Tabot dan di Pariaman Sumbar (masuk sekitar tahun 1831) dengan sebutan Tabuik. Keduanya sama, namun cara pelaksanaannya agak berbeda.
Jika pada awalnya upacara Tabot (Tabuik) digunakan oleh orang-orang Syi‘ah untuk mengenang gugurnya Husain bin Ali bin Abi Thalib, maka sejak orang-orang Sipai lepas dari pengaruh ajaran Syi‘ah, upacara ini dilakukan hanya sebagai kewajiban keluarga untuk memenuhi wasiat leluhur mereka.
Belakangan, sejak satu dekade terakhir, selain melaksanakan wasiat leluhur, upacara ini juga dimaksudkan sebagai wujud partisipasi orang-orang Sipai dalam pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu setempat.
Dengan alasan melestarikan budaya itulah, banyak kaum muslimin melakukannya. Padahal tidak diragukan lagi bahwa adat dan budaya seperti itu sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mengandung unsur syirik dan bid’ah. Sehingga wajib bagi kaum muslimin untuk menjauhinya.
Inilah Tersangka Kasus Videotron Po*rn*o ternyata Karyawan PT.Mediatrac
NGEHH.ID - Akhirnya Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya berhasil mengungkap Peretasan Videotron yang terjadi pekan lalau di Jalan Wijaya Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dini hari pada rabu (5/10/2016) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil menangkap tersangka peretasan di rumahnya tanpa perlawanan.
Pelaku diketahui mengendalikan videotron dari jarak jauh seperti yang telah diungkapkan Kombes Awi Setiyono kepada awak media.
"Pelaku lewat jalan wijaya lalu tepat dilampu merah sempat berhenti dan melihat kearah videotron. Ia melihat dalam video tersebut terpampang login pasword dan username," ungkap Awi.
"Maka setelah sampai di kantor di bilangan Senopati, pelaku dengan ponsel dan laptopnya mencoba mengotakatik lalu mencoba login dan ternyata masuk," ungkap Awi.
Untuk saat ini, pihak Cyber Crime Polda masih terus mendalami kasus Videotron Po*rn*o tersebut. "Kami akan cari tahu apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat," ungkap Kasubdit Cyber Crime AKBP Roberto Pasaribu.
Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak Cyber Crime Polda sudah memeriksa 17 saksi. Saksi tersebut meliputi saksi mata, saksi mengetahui dan saksi dari perusahaan, "Pelaku terancam hukuman kurungan pidana paling lama 8 tahun," tutup roberto.
PT Mediatrac Sistem Komunikasi juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari salah satu karyawannya tersebut.
"Kami sangat terkejut dengan terjadinya kasus ini. Kami sangat menyesali tindakannya yang bertentangan dengan nilai dan norma di masyarakat, serta melanggar kode etik perusahaan kami," lanjut Tom.
Pihak perusahaan telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian dan tidak akan ikut campur dalam proses penyelidikannya.
"Walaupun yang bersangkutan adalah karyawan kami, tetapi perusahaan akan menghormati proses hukum yang berlangsung agar dapat segera diselesaikan dengan baik," pungkas Tom.
Dini hari pada rabu (5/10/2016) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil menangkap tersangka peretasan di rumahnya tanpa perlawanan.
Pelaku diketahui mengendalikan videotron dari jarak jauh seperti yang telah diungkapkan Kombes Awi Setiyono kepada awak media.
"Pelaku lewat jalan wijaya lalu tepat dilampu merah sempat berhenti dan melihat kearah videotron. Ia melihat dalam video tersebut terpampang login pasword dan username," ungkap Awi.
"Maka setelah sampai di kantor di bilangan Senopati, pelaku dengan ponsel dan laptopnya mencoba mengotakatik lalu mencoba login dan ternyata masuk," ungkap Awi.
Untuk saat ini, pihak Cyber Crime Polda masih terus mendalami kasus Videotron Po*rn*o tersebut. "Kami akan cari tahu apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat," ungkap Kasubdit Cyber Crime AKBP Roberto Pasaribu.
Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak Cyber Crime Polda sudah memeriksa 17 saksi. Saksi tersebut meliputi saksi mata, saksi mengetahui dan saksi dari perusahaan, "Pelaku terancam hukuman kurungan pidana paling lama 8 tahun," tutup roberto.
PT Mediatrac Sistem Komunikasi juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari salah satu karyawannya tersebut.
"Kami sangat terkejut dengan terjadinya kasus ini. Kami sangat menyesali tindakannya yang bertentangan dengan nilai dan norma di masyarakat, serta melanggar kode etik perusahaan kami," lanjut Tom.
Pihak perusahaan telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian dan tidak akan ikut campur dalam proses penyelidikannya.
"Walaupun yang bersangkutan adalah karyawan kami, tetapi perusahaan akan menghormati proses hukum yang berlangsung agar dapat segera diselesaikan dengan baik," pungkas Tom.
Presiden terima Hasil Pemeriksaan Semester 1 dari Ketua BPK
NGEHH.ID - Hari ini Rabu, 5 Oktober 2016, Presiden Jokowi resmi menerima laopran semester 1 dari Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz di Istana Merdeka. Dengan segala hormat Harry Azhar menyerahkan ikhtisar hasil pemeriksaan untuk semester 1 tahun 2016.
Laporan yang diserahkan itu merupakan hasil ringkasan dari 696 laporan hasil pemeriksaan (LHP), yang terdiri atas 116 LHP dari pemerintah pusat, 551 LHP dari pemerintah daerah, dan 29 LHP dari badan usaha milik negara serta badan lain.
Ikhtisar Laporan hasil pemeriksaan semester 1 2016 ini juga akan memuat kinerja sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, di antaranya berkaitan dengan pengelolaan penyaluran pupuk bersubsidi, pengendalian sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Ada beberapa hal lain yang dituangkan adalah tentang pengembangan pelabuhan laut dan tata kelola perizinan lingkungan hidup. yang merupakan hasil pemeriksaan ihwal untuk penanggulangan kemiskinan yang terdiri atas tiga program, diantaranya program peningkatan kehidupan nelayan, program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan, dan program rumah sangat murah.
Dalam pertemuan yang di adakan di Istana Merdeka itu, Presiden Jokowi yang didampingi Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Sedangkan Harry Azhar datang bersama sejumlah anggota BPK, seperti Agus Joko Pramono, Edi Mulyadi, dan Hendar Ristriawan.
Laporan yang diserahkan itu merupakan hasil ringkasan dari 696 laporan hasil pemeriksaan (LHP), yang terdiri atas 116 LHP dari pemerintah pusat, 551 LHP dari pemerintah daerah, dan 29 LHP dari badan usaha milik negara serta badan lain.
Ikhtisar Laporan hasil pemeriksaan semester 1 2016 ini juga akan memuat kinerja sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, di antaranya berkaitan dengan pengelolaan penyaluran pupuk bersubsidi, pengendalian sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan.
Ada beberapa hal lain yang dituangkan adalah tentang pengembangan pelabuhan laut dan tata kelola perizinan lingkungan hidup. yang merupakan hasil pemeriksaan ihwal untuk penanggulangan kemiskinan yang terdiri atas tiga program, diantaranya program peningkatan kehidupan nelayan, program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan, dan program rumah sangat murah.
Dalam pertemuan yang di adakan di Istana Merdeka itu, Presiden Jokowi yang didampingi Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Sedangkan Harry Azhar datang bersama sejumlah anggota BPK, seperti Agus Joko Pramono, Edi Mulyadi, dan Hendar Ristriawan.
Subscribe to:
Posts (Atom)